Pages

Senin, 31 Maret 2014

Pandangan Hidup





SEORANG PENJUAL KASET


Warga DKI Jakarta merupakan warga yang terdiri dari berbagai macan suku, ras dan agama, baik yang datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun orang asing yang menjadi warga DKI Jakarta.
Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dan kebanyakan warga Jakarta itu adalah pendatang jadi tak heran jika Jakarta dikatan daerah multikultural.
 Pendatang di Jakarta pada umumnya mempunyai pandangan bahwa di ibukota negeri ini mudah untuk memperbaiki nasib, mencari kerja demi kehidupan yang lebih baik. Kenyataannya bahwa di Jakarta sangat sulit untuk memperoleh pekerjaan.

Akibat dari pandangan hidup yang salah itu, penduduk di Jakarta menjadi meningkat melebihi batas, lahan tempat tinggal menjadi sempit, bangunan menjadi padat hingga bertambahnya pengangguran di ibukota Indonesia.

Namun dibalik semuanya itu terdapat beberapa orang yang tetap berjuang keras ditengah hiruk pikuk keganasan kota jakarta yang tak pandang bulu. Siapa lebih memiliki harta melimpah ialah yang berkuasa , siapa memiliki status pendidikan tinggi dialah yang akan mendapat pekerjaan yang layak . akan tetapi tidak untuk yang hanya dapat mengenyam pendidikan sampai tingkat SMA kebanyakan dari mereka harus pontang-panting untuk mendapat pekerjaan.


Demikianlah hal yang akan kami angkat sebagai wawancara kami terhadap seorang yang hidup  dijakarta dengan status pendidikan terakhirnya hanya sampai tingkat SDN . Ia tidak mencari        lapangan kerja namun Ia malah membuat lapangan kerja sendiri sebagai penjual kaset mita yang terletak di pinggiran jakarta.


Saya    : Siapa nama saudara ?
Isal      :Nama saya Muhammad Arizal , saya  biasa di panggil Isal oleh rekan-rekan saya
Saya    : dari mana anda berasal ?
Isal      : saya berasal dari sebuah  desa terpencil yang terletak di kota Solo , nama desa saya adalah pandeglangan
Saya    : apa pendidikan terakhir saudara ?
Isal      : percaya atau tidak saya hanyalah tamatan sekolah dasar di SDN pandeglangan 02. 
Saya    : mengapa saudara tidak meneruskan hingga tingkat sekolah lanjut atau sampai keperguruan tinggi ?
Isal      : sebenarnya saya ingin melanjutkan pendidikan saya bahkan saya bermimpi untuk bisa mengenyam pendidikan hingga keperguruan tinggi namun itu semua tidak bisa terwujud karena keuangan keluarga kami yang tidak memungkinkan.
Saya    : memang bagaimana latar belakang keluarga anda di kampung?
Isal      : ayah saya adalah seorang petani, itupun masih bergantung dengan cuaca. Cuaca sekarang kan gak menentu . sebentar hujan sebentar panas. Sedangkan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga,
Saya    : lantas apa yang menyebabkan saudara untuk transmigrasi ke kota jakarta
Isal      : untuk mencari pekerjaanlah mas!


Saya    : dengan mengandalkan ijazah SDN?
Isal      : memang sih rumit untuk mencari pekerjaan dengan ijazah SDN terlebih lagi ketika ingin melamar di suatu perusahaan pasti persyaratanya minimal harus lulusan SMA . 
            Pertama saya datang ke kota jakarta pada tahun 2012 . dijakarta saya memiliki seorang paman . mula-mula saya bekerja kepada beliau untuk membantu berdagang kaset . lama-kelamaan saya berusaha untuk tidak menggantungkan terus kepada beliau . sayapun berkata kepada beliau untuk membuka usaha sendiri menjual kaset seperti beliau. Akhirnya beliau menyetujuinya . pada saat itu saya memegang modal perkiraan 2jt
Saya    : jika boleh tau berapa penghasilan saudara tiap bulanya ?
Isal      : biasanya saya kalau belanja tiap bulan satu kali dengan modal sekitar 3jt . itu untuk membeli kaset dvd dan vcd. Mulai dari mp3 hingga film  selanjutnya saya jual satu kepingnya 5rb/vcd dan 6rb/dvd . jika pembeli ramai saya bisa menghasilkan sekitar 70% dari modal tersebut.
saya     : dimana anda mendapatkan kaset tersebut
isal       : di glodok mas banyak.
Saya    : oh,, baiklah. terimakasih atas waktu saudara karena telah bersedia berbagi pengalamannya
Isal      : iyya sama-sama mas .
  


Berikut adalah foto ketika Isal sedang melayani beberapa pembelinya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar